Beberapa pekan lalu, dua mahasiswa Pendidikan Matematika yaitu Diah dan Aisyah menyabet Juara 2 Lomba Plan Bisnis Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Bangka Belitung. Prestasi tersebut sangatlah membanggakan dan patut ditiru. Kali ini akan tersajikan beberapa wawancara tim redaksi bersama mereka.
“Apa motivasi mengikuti lomba Plan Bisnis?”
Awalnya kami mengikuti lomba plan bisnis tingkat universitas antar mahasiswa baru UIN Walisongo pada ajang Orsenik. Saat itu Fakultas Saintek memenangkan lomba plan bisnis setelah bersaing dengan dengan 8 fakultas di UIN Walisongo. Suatu saat ada kakak tingkat yang memberi tahu lomba plan bisnis tingkat nasional yang diadakan oleh Universitas Bangka Belitung dan menyarankan untuk mengikuti lomba tersebut. Kami pun mencoba untuk mengikutinya.
“Bagaimana persiapannya?”
Hal yang harus dipersiapkan untuk menguti lomba tersebut yaitu pertama-tama menyiapkan proposal. Dalam pembuatan proposal tersebut tidaklah sulit karena proposal yang diajukan ialah proposal yang pernah digunakan saat lomba orsenik di universitas. Akan tetapi proposal tersebut diperbaiki serta diedit dengan format yang telah ditentukan oleh pihak panitia pelaksana lomba tersebut. Kedua, tahap seleksi. Dari beberapa universitas yang mendaftar, hanya 10 besar terbaik yang ikut final. Universitas yang masuk 10 besar tersebut diberi undangan untuk hadir dan mempresentasikan produknya. Ketiga, power point. Power point dibuat semenarik dan sebagus mungkin.
Menyiapkan produk untuk dibawa saat presentasi sangatlah penting dengan tujuan untuk meyakinkan juri. Produk tersebut dibuat h-1 sebelum berangkat ke Bangka Belitung. Sedangkan untuk presentasinya, kami tidak ada persiapan sama sekali dan tidak belajar. Akan tetapi sebelum lomba orsenik, kami sudah pernah dilatih pembimbing dalam mempresentasikan produk tersebut.
Sesampai di Bangka Belitung, banyak peserta minder karena produk dari peserta lainnya lebih bagus dari produk sendiri. Apalagi mayoritas pesertanya berasal dari mahasiswa jurusan mamajemen bisnis semester tua. Sedangkan kami hanyalah mahasiswa semester dua dari jurusan pendidikan matematika dan fisika yang notabenya bukan menjurus ke bidang bisnis.
“Apa saja pengalaman yang bisa diperoleh?”
Pengalaman yang diperolah sangat banyak, diantaranya bisa mengenal banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Tak hanya itu kami juga termotivasi dari semangat mereka dan yang mereka kejar bukanlah gelar juara melainkan pengalaman. Dari hal tersebut kami belajar bahwa seberapapun usahanya pasti dinilai oleh juri. Kami juga belajar dari pihak panitia dalam mengatur jalannya lomba tersebut dengan sangat sempurna.
Saat pengumuman juara, kami tidak menyangka sedikitpun akan mendapatkan juara. Akan tetapi keberuntungan berada di pihak kami. Kami sangat terkejut bahkan tidak menyangka jika bisa mendapatkan juara 2.